☯ Penggunaan
▶ Dekorasi
Naga sebagai hiasan pada Gamelan, dalam kesenian rakyat kita juga sering melihat bentuk ukiran yang berbentuk ular Naga yang tertera pada gantungan dari kayu yang dipergunakan untuk menggantung gamelan dalam keadaan mulutnya terbuka lebar dengan lidah bercabang yang menjulur keluar.
Selain itu
benda-benda pusaka yang berbentuk keris banyak yang menggunakan nama ular Naga ini. Seperti
keris Naga Runting,
keris Naga Ransang,
keris Naga Sasra dan lain sebagainya. Keris tersebut dinamakan naga karena memang bentuk bilah keris yang melengkung menyerupai
ekor naga. Juga ada pusaka yang berbentuk tombak yang bemama tombak
Naga Baru Kelinting miliknya Ki Ageng Mangir Wanabaya, Kepala kapal layar juga banyak yang diukir dengan bentuk gambar kepala ular Naga
▶ Simbol Penjagaan
Naga Jawa juga ditemui di beberapa relief candi. Naga di candi ini dinamakan Naga Taksaka yang bertugas menjaga candi. Umumnya
ular naga dijadikan pola hias bentuk makara yaitu pipi tangga di kanan dan kiri tangga naik ke bangunan candi yang dibentuk sebagai badan dan kepala naga: mulut naga digambarkan terbuka lebar dan lidahnya menjulur keluar dalam wujud untaian manik-manik ataupun bentuk makara dengan naga yang menganga dengan seekor singa di dalam mulutnya. Hiasan semacam ini umum didapati di
candi-candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Sering pula wujud naga dipahat di bawah
cerat yoni karena yoni selalu dipahat menonjol keluar dari bingkai bujur sangar sehingga perlu penyangga di bawahnya. Fungsi naga pada bangunan candi atau pada yoni tampaknya erat kaitannya dengan tugas penjagaan atau perlindungan terhadap sebuah bangunan.